Selasa, 28 April 2015
TETANGGA JABLAY
Setelah 10thn menjalani rmh
tangga dan telah dikaruniai 2
ank, tentunya kadang timbul
kejenuhan dalam rmh tangga,
untunglah karna kehidupan
kami yang terbuka, kami
dapat mengatasi rasa jenuh
itu, termasuk dalam urusan
seks tentunya.
awal dari segalanya adalah
cerita dari istriku saat akan
tidur, yang mengatakan
bahwa evi tetangga depan
rumah aq ternyata
mempunyai suami yang
impoten, aq agak terkejut
tidak menyangka sama sekali,
karna dilihat dari postur
suaminya yang tinggi tegap
rasanya tdk mungkin,
memang yg aku tau mereka
telah berumah tangga sekitar
5 tahun tapi blm dikaruniai
seorang anakpun,
aEsbener pah, td evi cerita
sendiri sm mamaaEt kata istriku
seolah menjawab keraguanku,
aEswah, kasian banget ya mah,
jadi dia gak bisa mencapai
kepuasan dong mah?aEt
pancingku
aEsiyaaEt sahut istriku singkat
pikiran aku kembali
menerawang ke sosok yg
diceritakan istriku, tetangga
depan rumahku yang
menurutku sangat cantik dan
seksi, aku suka melihatnya
kala pagi dia sedang
berolahraga di depan
rumahku yang tentunya di
dpn rumahku jg, kebetulan
tempat tinggal aku berada di
cluster yang cukup elite,
sehingga tidak ada pagar
disetiap rumah, dan jalanan
bisa dijadikan tempat
olahraga, aku perkirakan
tingginya 170an dan berat
mungkin 60an, tinggi dan
berisi, kadang saat dia
olahraga pagi aku sering
mencuri pandang pahanya
yang putih dan mulus karena
hanya mengenakan celana
pendek, pinggulnya yg besar
sungguh kontras dengan
pinggangnya yang ramping,
dan yang sering bikin aku
pusing adalah dia selalu
mengenakan kaos tanpa
lengan, sehingga saat dia
mengangkat tangan aku
dapat melihat tonjolan buah
dadanya yg keliatannya
begitu padat bergotang
mengikuti gerakan tubuhnya.
Satu hal lagi yang membuat
aku betah memandangnya
adalah bulu ketiaknya yang
lebat, ya lebat sekali, aku
sendiri tidak mengerti kenapa
dia tidak mencukur bulu
ketiaknya, tapi jujur aja aku
justru paling bernafsu saat
melihat bulu ketiaknya yang
hitam, kontras dengan
tonjoilan buah dadanya yg
sangat putih mulus. tapi ya
aku hanya bisa memandang
saja karna bagaimanapun
juga dia adalah tetanggaku
dan suaminya adalah teman
aku. namun cerita istriku
yang mengatakan suaminya
impoten jelas membuat aku
menghayal gak karuan, dan
entah ide dari mana, aku
langsung bicara ke istriku
yang keliatannya sudah mulai
pulas.
aEsmahaEt panggilku pelan
aEshemaEt istriku hanya
menggunam saja
aEsgimana kalau kita kerjain
eviaEt
aEshah?aEt istriku terkejut dan
membuka matanya
aEsmaksud papa?aEt
Aku agak ragu juga
menyampaikannya, tapi karna
udah terlanjur juga akhirnya
aku ungkapkan juga ke
istriku,
aEsya, kita kerjain evi, sampai
dia gak tahan menahan
nafsunyaaEt
aEsbuat apa? dan gimana
caranya?aEt uber istriku
lalu aku uraikan cara2
memancing birahi evi, bisa
dengan seolah2 gak sengaja
melihat, nbaik melihat senjata
aku atau saat kamu ml,
istriku agak terkejut juga
apalagi setelah aku uraikan
tujuan akhirnya aku
menikmati tubuh evi, dia
marah dan tersinggung
aEspapa sudah gila ya,
mentang2 mama sudah gak
menarik lagi!aEt ambek istriku
tapi untunglah setelah aku
beri penjelasan bahwa aku
hanya sekedar fun aja dan
aku hanya mengungkapkan
saja tanpa bermaksud
memaksa mengiyakan
rencanaku, istriku mulai
melunak dan akhirnya kata2
yang aku tunggu dari
mulutnya terucap.
aEsoke deh pah, kayanya sih
seru juga, tapi inget jangan
sampai kecantol, dan jangan
ngurangin jatah mamaaEt ancam
istriku.
aku seneng banget
dengernya, aku langsung cium
kening istriku. aEsso pasti dong
mah, lagian selama ini kan
mama sendiri yang gak mau
tiap hariaEt sahutku.
aEskan lumayan buat ngisi hari
kosong saat mama gak mau
mainaEt kataku bercanda
istriku hanya terdiam
cemberut manja.. mungkin
juga membenarkan libidoku
yang terlalu tinggi dan
libidonya yang cenderung
rendah.
keesokan paginya, kebetulan
hari Sabtu , hari libur kerja,
setelah kompromi dgn istriku,
kami menjalankan rencana
satu, pukul 5.30 pagi istriku
keluar berolahraga dan
tentunya bertemu dengan
evi, aku mengintip mereka
dari jendela atas rumah aku
dengan deg2an, setelah aku
melihat mereka ngobrol
serius, aku mulai menjalankan
aksiku, aku yakin istriku
sedang membicarakan bahwa
aku bernafsu tinggi dan
kadang tidak sanggup
melayani, dan sesuai skenario
aku harus berjalan di jendela
sehingga mereka melihat aku
dalam keadaan telanjang
dengan senjata tegang, dan
tidak sulit buatku karena
sedari tadi melihat evi
berolahraga saja senjataku
sudah menegang kaku, aku
buka celana pendekku hingga
telanjang, senjataku berdiri
menunjuk langit2, lalu aku
berjalan melewati jendela
sambil menyampirkan handuk
di pundakku seolah2 mau
mandi, aku yakin mereka
melihat dengan jelas karena
suasana pagi yang blm begitu
terang kontras dengan
keadaan kamarku yang
terang benderang. tapi untuk
memastikannya aku balik
kembali berpura2 ada yang
tertinggal dan lewat sekali
lagi,
sesampai dikamar mandiku,
aku segera menyiram
kepalaku yang panas akibat
birahiku yang naik, hemm
segarnya, ternyata siraman
air dingin dapat menetralkan
otakku yg panas.
Setelah mandi aku duduk
diteras berteman secangkir
kopi dan koran, aku melihat
mereka berdua masih
mengobrol. Aku mengangguk
ke evi yg kebetulan melihat
aku sbg pertanda menyapa,
aku melihat roma merah
diwajahnya, entah apa yg
dibicarakan istriku saat itu.
Masih dengan peluh
bercucuran istriku yg masih
keliatan seksi jg memberikan
jari jempolnya ke aku yang
sedang asik baca koran, pasti
pertanda bagus pikirku, aku
segera menyusul istriku dan
menanyakannya
aEsgimana mah?aEt kejarku
istriku cuma mesem aja,
aEt kok jadi papa yg nafsu sihaEt
candanya
aku setengah malu juga,
akhirnya istriku cerita juga,
katanya wajah evi keliatan
horny saat dengar bahwa
nafsu aku berlebihan, apalagi
pas melihat aku lewat dengan
senjata tegang di jendela,
roman mukanya berubah.
aEssepertinya evi sangat
bernafsu pahaEt kata istriku.
aEsmalah dia bilang mama
beruntung punya suami kaya
papa, tidak seperti dia yang
cuma dipuaskan oleh jari2
suaminya ajaaEt
aEsohaEt aku cuma mengangguk
setelah tahu begitu,
aEstrus, selanjutnya gimana
mah? aEt pancing aku
aEsyah terserah papa aja, kan
papa yg punya rencanaaEt
aku terdiam dengan seribu
khayalan indah,
aEsok deh, kita mikir dulu ya
mahaEt
aku kembali melanjutkan
membaca koran yg sempat
tertunda, baru saja duduk
aku melihat suami evi
berangkat kerja dengan
mobilnya dan sempat
menyapaku
aEspak, lagi santai nih, yuk
berangkat pakaEt sapanya
akrab
aku menjawab sapaannya
dengan tersenyum dan
lambaian tangan.
aEspucuk dicinta ulam tibaaEt
pikirku, ini adalah kesempatan
besar, evi di rumah sendiri,
tapi gimana caranya? aku
memutar otak, konsentrasiku
tidak pada koran tapi
mencari cara untuk
memancing gairah evi dan
menyetubuhinya, tapi gimana?
gimana? gimana?
sedang asiknya mikir, tau2
orang yang aku khayalin ada
di dpn mataku,
aEswah, lagi nyantai nih pak,
mbak yeni ada pak?aEt sapanya
sambil menyebut nama istriku
aEseh mbak evi, ada di dalam
mbak, masuk ajaaEt jawabku
setengah gugup
evi melangkah memasuki
rumahku, aku cuma
memperhatikan pantatnya
yang bahenol bergoyang
seolah memanggilku untuk
meremasnya.
aku kembali hanyut dengan
pikiranku, tapi keberadaan
evi di rumahku jelas membuat
aku segera beranjak dari
teras dan masuk ke rumah
juga, aku ingin melihat
mereka, ternyata mereka
sedang asik ngobrol di ruang
tamu, obrolan mereka
mendadak terhenti setelah
aku masuk,
aEshayo, pagi2 sudah ngegosip!
pasti lagi ngobrolin yg seru2
nihaEt candaku
mereka berdua hanya
tersenyum.
aku segera masuk ke kamar
dan merebahkan tubuhku,
aku menatap langit2 kamar,
dan akhirnya mataku tertuju
pada jendela kamar yang
hordengnya terbuka,
tentunya mereka bisa melihat
aku pikirku, karena di kamar
posisinya lebih terang dari
diruang tamu, tentunya
mereka bisa melihat aku,
meskipun aku tidak bisa
melihat mereka mengobrol?
reflek aku bangkit dari
tempat tidur dan menggeser
sofa kesudut yg aku
perkirakan mereka dapat
melihat, lalu aku lepas celana
pendekku dan mulai mengocok
senjataku, ehmm sungguh
nikmat, aku bayangkan evi
sedang melihatku ngocok dan
sedang horny, senjataku
langsung kaku.
tapi tiba2 saja pintu kamarku
terbuka, istriku masuk dan
langsung menutup kembali
pintu kamar.
aEspa, apa2an sih pagi2 udah
ngocok, dari ruang tamu kan
kelihatanaEt semprot istriku
aEshah?, masa iya? tanyaku
pura2 bego.
aEsevi sampai malu dan pulang
tuhaEt cerocosnya lagi, aku
hanya terdiam,
mendengar evi pulang
mendadak gairahku jadi drop,
aku kenakan kembali
celanaku.
sampai siang aku sama sekali
belum menemukan cara untuk
memancingnya, sampai istriku
pergi mau arisan aku cuma
rebahan di kamar memikirkan
cara untuk menikmati tubuh
evi,
aEt pasti lagi mikirin evi nih,
bengong terus, awas ya
bertindak sendiri tanpa
mamaaEt ancam istriku aEsmama
mau arisan dulu sebentaraEt
aku cuma mengangguk aja,
5 menit setelah istriku pergi,
aku terbangun karna di dpn
rumah terdengar suara
gaduh, aku keluar dan
melihat anakku yg laki
bersama teman2nya ada di
teras rumah evi dengan
wajah ketakutan, aku segera
menghampirinya, dan
ternyata bola yang dimainkan
anakku dan teman2nya
mengenai lampu taman rumah
evi hingga pecah, aku segera
minta maaf ke evi dan
berjanji akan menggantinya,
anakku dan teman2nya
kusuruh bermain di lapangan
yg agak jauh dari rumah,
aEsmbak evi, aku pamit dulu ya,
mau beli lampu buat gantiinaEt
pamitku
aEseh gak usah pak, biar aja,
namanya juga anak2, lagian
aku ada lampu bekasnya yg
dari developer di gudang,
kalau gak keberatan nanti
tolong dipasang yang
bekasnya ajaaEt
aku lihat memang lampu yang
pecah sudah bukan standar
dr developer, tapi otakku jd
panas melihat cara bicaranya
dengan senyumnya dan
membuat aku horny sendiri.
aEskalau gitu mbak tolong ambil
lampunya, nanti aku pasangaEt
kataku
aEswah aku gak sampe pak,
tolong diambilin didalamaEt
senyumnya.
kesempatan datang tanpa
direncanakan, aku
mengangguk mengikuti
langkahnya, lalu evi
menunjukan gudang diatas
kamar mandinya, ternyata dia
memanfaatkan ruang kosong
diatas kamar mandinya untuk
gudang.
aEswah tinggi mbak, aku gak
sampe, mbak ada tangga?aEt
tanyaku
aEsgak ada pak, kalau pake
bangku sampe gakaEt tanyanya
aEscoba ajaaEt kataku
evi berjalan ke dapur
mengambil bangku, lambaian
pinggulnya yang bulat seolah
memanggilku untuk segera
menikmatinya, meskipun
tertutup rapat, namun aku
bisa membayangkan
kenikmatan di dalam
dasternya.
lamunanku terputus setelah
evi menaruh bangku tepat
didepanku, aku segera naik,
tapi ternyata tanganku masih
tak sampai meraih handle
pintu gudang,
aEsgak sampe mbaaEt kataku
aku lihat evi agak
kebingungan,
aEsdulu naruhnya gimana mbak?
aEt tanyaku
aEsdulu kan ada tukang yang
naruh, mereka punya tanggaaEt
aEskalau gitu aku pinjem tangga
dulu ya mba sama tetanggaaEt
aku segera keluar mencari
pinjaman tangga, tapi aku
sudah merencanakan hal gila,
setelah dapat pinjaman
tangga aluminium, aku ke
rumah dulu, aku lepaskan
celana dalamku, hingga aku
hanya mengenakan celana
pendek berbahan kaos, aku
kembali ke rumah evi dgn
membawa tangga, akhirnya
aku berhasil mengambil
lampunya. dan langsung
memasangnya, tapi ternyata
dudukan lampunya berbeda,
lampu yang lama lebih besar,
aku kembali ke dalam rumah
dan mencari dudukan lampu
yg lamanya, tp sudah aku
acak2 semua tetapi tidak
ketemu jg, aku turun dan
memanggil evi, namun aku
sama sekali tak melihatnya
atau sahutannya saat
kupanggil, aEspasti ada dikamar:
pikirku aEswah bisa gagal
rencanaku memancingnya jika
evi dikamar terusaEt
aku segera menuju kamarnya,
namun sebelum mengetuknya
niat isengku timbul, aku coba
mengintip dari lubang kunci
dan ternyataaE|.
aku dapat pemandangan
bagus, aku lihat evi sedang
telanjang bulat di atas
tempat tidurnya, jari2nya
meremas buah dadanya
sendiri, sedangkan tangan
yang satunya menggesek2
klitorisnya, aku gemetar
menahan nafsu, senjataku
langsung membesar dan
mengeras, andai saja tangan
aku yang meremas buah
dadanyaaE| sedang asik2nya
mengkhayal tiba2 evi
berabjak dari tempat
tidurnya dan mengenakan
pakaian kembali, mungkin dia
inget ada tamu, aku segera
lari dan pura2 mencari
kegudang, senjataku yang
masih tegang aku biarkan
menonjol jelas di celana
pendekku yang tanpa cd.
aEsloh, nyari apalgi pak?aEt aku
lihat muka evi memerah, ia
pasti melihat tonjolan besar
di celanaku
aEsini mbak, dudukannya lain
dengan lampu yang pecahaEt
aku turun dari tangga dan
menunjukan kepadanya, aku
pura2 tidak tahu keadaan
celanaku, evi tampak sedikit
resah saat bicara.
aEsjadi gimana ya pak? mesti
beli baru dongaEt suara evi
terdengar serak, mungkin ia
menahan nafsu melihat
senjataku dibalik celana
pendekku, apalagi dia tadi
sedang masturbasi.
aku pura2 berfikir, padahal
dalam hati aku bersorak
karena sudah 60% evi aku
kuasai, tapi bener sih aku lagi
mikir, tapi mikir gimana cara
supaya masuk dalam
kamarnya dan menikmati
tubuhnya yang begitu
sempurna??
aEskayanya dulu ada pak. coba
aku yang cariaEt suara evi
mengagetkan lamunanku, lalu
ia menaiki tangga, dan
sepertinya evi sengaja
memancingku, aku dibawah
jelas melihat paha gempalnya
yang putih mulus tak bercela,
dan ternyata evi sama sekali
tidak mengenakan celana
dalam, tapi sepertinya evi
cuek aja, semakin lama diatas
aku semakin tak tahan,
senjataku sudah basah oleh
pelumas pertanda siap
melaksanakan tugasnya,
setelah beberapa menit
mencari dan tidak ada juga,
evi turun dari tangga, tapi
naas buat dia ( Atau malah
sengaja : ia tergelincir dari
anak tangga pertama, tidak
tinggi tapi lumayan
membuatbya hilang
keseimbangan, aku reflek
menangkap tubuhnya dan
memeluknya dari belakang,
hemmm sungguh nikmat
sekali, meskipun masih
terhalang celana dalam ku
dan dasternya tapi senjataku
dapat merasakan kenyalnya
pantat evi, dan aku yakin evi
pun merasakan denyutan
hangat dipantatnya, aEsmakasih
pakaEt evi tersipu malu dan
akupun berkata maaf
berbarengan dgn ucapan
makasihnya
aEsgak papa kok, tapi kok tadi
seperti ada yg ngeganjel
dipantatku yaaEt?aEt sepertinya
evi mulai berani, akupun
membalasnya dgn gurauan,
aEsoh itu pertanda senjata siap
melaksanakan tugasaEt
aEstugas apa nih?aEt evi semakin
terpancing.
aku pun sudah lupa janji dgn
istriku yang ga boleh
bertindak tanpa
sepengetahuannya, aku sudah
dikuasai nafsu
aEstugas ini mbak!aEt kataku
langsung merangkulnya dalam
pelukanku
aku langsung melumat
bibirnya dengan nafsu
ternyata evipun dengan buas
melumat bibirku juga, mungkin
iapun menunggu
keberanianku, ciuman kami
panas membara, lidah kami
saling melilit seperti ular,
tangan evi langsung meremas
senjataku, mungkin baru ini
dia melihat senjata yang
tegang sehingga evi begitu
liar meremasnya, aku balas
meremas buah dadanya yang
negitu kenyal, meskipun dari
luar ali bisa pastiin bahwa evi
tidak mengenakn bra,
putingnya langsung mencuat,
aku pilin pelan putingnya,
tanganku yang satu meremas
bongkahan pantatnya yang
mulus, cumbuan kami semakin
panas bergelora
tapi tiba2
aEssebentar mas!aEt evi berlari ke
depan ternyata ia mengunci
pintu depan, aku cuma
melongo dipanggil dengan mas
yang menunjukan keakraban
aEssini mas!aEt ia memanggilku
masuk kekamarnya
aku segera berlari kecil
menuju kamarnya, evi
langsung melepas dasternya,
dia bugil tanpa sehelai
benangpun di depan mataku.
sungguh keindahan yang
benar2 luar biasa, aku
terpana sejenak melihat putih
mulusnya badan evi. bulu
kemaluannya yang lebat
menghitam kontras dengan
kulitnya yg bersih. lekuk
pinggangnya sungguh indah.
tapi hanya sekejab saja aku
terpana, aku langsung
melepas kaos dan celana
pendekku, senjataku yang
dari tadi mengeras menunjuk
keatas, tapi ternyata aku
kalah buas dengan evi. dia
langsung berjongkok di
depanku yang masih berdiri
dan melumat senjataku
dengan rakusnya,
lidahnya yang lembut terasa
hangat menggelitik penisku,
mataku terpejam menikmati
cumbuannya, sungguh benar2
liar, mungkin karna evi selama
ini tidak pernah melihat
senjata yang kaku dan keras,
kadang ia mengocoknya
dengan cepat, aliran
kenikmatan menjalari seluruh
tubuhku, aku segera
menariknya keatas, lalu
mencium bibirnya, nafasnya
yang terasa wangi memompa
semangatku untuk terus
melumat bibirnya, aku dorong
tubuhnya yang aduhai ke
ranjangnya, aku mulai
mengeluarkan jurusku, lidahku
kini mejalari lehernya yang
jenjang dan putih, tanganku
aktif meremas2 buah dadanya
lembut, putingnya yang masih
kecil dan agak memerah aku
pillin2, kini dari mataku hanya
berjarak sekian cm ke bulu
ketiaknya yang begitu lebat,
aku hirup aromanya yang
khas, sungguh wangi. lidahku
mulai menjalar ke ketiak dan
melingkari buah dadanya yang
benar2 kenyal,
dan saat lidahku yang hangat
melumat putingnya evi
semakin mendesah tak
karuan, rambutku habis
dijambaknya, kepalaku terus
ditekan ke buah dadanya.
aku semakin semangat, tidak
ada sejengkal tubuh evi yang
luput dari sapuan lidahku,
bahkan pinggul pantat dan
pahanya juga, apalagi saat
lidahku sampai di kemaluannya
yang berbulu lebat, setelah
bersusah payah meminggirkan
bulunya yang lebat, lidahku
sampai juga ke klitorisnya,
kemaluannya sudah basah,
aku lumat klitnya dengan
lembut, evi semakin hanyut,
tangannya meremas sprey
pertanda menahan nikmat
yang aku berikan, lidahku kini
masuk ke dalam lubang
kemaluannya, aku semakin
asik dengan aroma
kewanitaan evi yang begitu
wangi dan menambah
birahiku,
tapi sedang asik2nya aku
mencumbu vaginanya, evi
tiba2 bangun dan langsung
mendorongku terlentang, lalu
dengan sekali sentakan
pantatnya yang bulat dan
mulus langsung berada diatas
perutku, tangannya langsung
menuntun senjataku, lalu
perlahan pantatnya turun,
kepala kemaluanku mulai
menyeruak masuk kedalam
kemaluannya yang basah,
namun meskipun basah aku
merasakan jepitan
kemaluannya sangat ketat.
mungkin karna selama ini
hanya jari saja yang masuk
kedalam vaginanya,
centi demi centi senjataku
memasuki vaginanya
berbarengan dengan pantat
evi yang turun, sampai
akhirnya aku merasakan
seluruh batang senjataku
tertanam dalam vaginanya,
sungguh pengalaman indah,
aku merasakan nikmat yang
luar biasa dengan ketatnya
vaginanya meremas otot2
senjataku, evi terdiam
sejenak menikmati penuhnya
senjataku dalam kemaluannya,
tapi tak lama, pantatnya
yang bahenl dan mulus nulaik
bergoyang, kadang ke depan
ke belakang, kadang keatas
ke bawah, peluh sudah
bercucuran di tubuh kami,
tanganku tidak tinggal diam
memberikan rangsangan pada
dua buah dadanya yang
besar, dan goyangan pinggul
evi semakin lama semakin
cepat dan tak beraturan,
senjataku seperti diurut
dengan lembut, aku mencoba
menahan ejakulasiku sekuat
mungkin, dan tak lama
berselang, aku merasakan
denyutan2 vagina evi di
batang senjataku semakin
menguat dan akhirnya evi
berteriak keras melepas
orgasmenya, giginya
menancap keras dibahukuaE|
evi orgasme, aku merasakan
hangat di batang senjataku,
akhirnya tubuhnya yang
sintal terlungkup diatas
tubuhku, senjataku masih
terbenam didalam
kemaluannya,
aku biarkan dia sejenak
menikmati sisa2 orgasmenya
setelah beberapa menit aku
berbisik ditelinganya, aEsmba,
langsung lanjut ya? aku
tanggung nihaEt
evi tersenyum dan bangkit
dari atas tubuhku, ia duduk
dipinggir ranjang, aEsmakasih ya
mas, baru kali ini aku
mengalami orgasme yang luar
biasaaEt ia kembali melumat
bibirku.aku yang masih
terlentang menerima cumbuan
evi yang semakin liar, benar2
liar, seluruh tubuhku dijilatin
dengan rakusnya, bahkan
lidahnya yang nakal menyedot
dan menjilat putingku,
sungguh nikmat, aliran daraku
seperti mengalir dengan
cepat, akhirnya aku ambil
kendali, dengan gaya
konvensional aku kemabli
memasukkan senjataku dalam
kemaluannya, sudah agak
mudah tapi tetap masih ketat
menjepit senjataku, pantatku
bergerak turun naik, sambil
lidahku mengisap buah
dadanya bergantian, aku liat
wajah evi yang cantik
memerah pertanda birahinya
kembali naik, aku atur tempo
permainan, aku ingin sebisa
mungkin memberikan
kepuasan lebih kepadanya,
entah sudah berapa gaya
yang aku lakukan, dan entah
sudah berapa kali evi
orgasme, aku tdk
menghitungnya, aku hanya
inget terakhir aku oake gaya
doggy yang benar2 luar
biasa, pantatnya yang besar
memberikan sensasi tersendiri
saat aku menggerakkan
senjataku keluar masuk.
dan memang aku benar2 tak
sanggup lagi menahan
spermaku saat doggy, aku
pacu sekencang mungkin,
pantat evi yang kenyal
bergoyang seirama dengan
hentakanku,
tapi aku masih ingat satu
kesadaran aEsmbak diluar atau
didalam?aEt tanyaku parau
terbawa nafsu sambil terus
memompa senjataku
evipun menjawab dengan
serak akibat nafsunya aEt
Didalam aja mas, aku lagi gak
suburaEt
dan tak perlu waktu lama,
selang beberapa detik setelah
evi menjawab aku hentakan
keras senjataku dalam
vaginanya, seluruh tubuhku
meregang kaku, aliran
kenikmatan menuju penisku
dan memeuntahkan laharnya
dalam vagina evi, ada sekitar
sepuluh kedutan nikmat aku
tumpahkan kedalam
vaginanya, sementara evi aku
lihat menggigit sprey
dihadapannya, mungkin iapun
mengalami orgasme yg
kesekian kalinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar