Sabtu, 23 Januari 2016

Kontrasepsi Model Baru, Buat Pria Ejakulasi Tanpa Sperma




Setelah kondom dan pil implan, kini diciptakan alat kontrasepsi baru bagi kaum pria.
Dilansir dari Metro.co.uk , alat kontrasepsi tersebut disebut ’saklar’ penis atau ’saklar’ sperma. Itu karena alat kontrasepsi yang dikembangkan oleh seorang penemu asal Jerman, Clemens Bimek ini sama sekali tidak memengaruhi penis, melainkan hanya sperma.
Bimek juga telah mematenkan ciptaannya dengan nama Bimek Spermatic Duct Valve (SDV).
Pada dasarnya, alat ini merupakan sebuah saklar mungil yang dapat ditanam di dalam saluran sperma, atau vas deferens , yang terletak di bagian testis.
Dengan mengklik tombol saklar melalui kulit skrotum, pemakainya dapat menghentikan aliran sperma. Meski begitu, sang pemakai masih tetap mengalami ejakulasi. Hanya saja, ejakulasi yang dialami tidak akan mengeluarkan sperma.
Alat kontrasepsi ini berfungsi dengan cara yang mirip seperti vasektomi, namun sperma ’dimatikan’ melalui saklar yang reversibel, dan mudah dikendalikan oleh pemakainya.
Implan yang ditanamkan memiliki panjang kurang dari dua centimeter dan beratnya hanya dua gram. Operasi kecil dapat dilakukan, dengan implan dimasukkan melalui sayatan kecil, dengan anastesi lokal di bagian selangkangan.
Setelah itu, Anda hanya membutuhkan waktu tiga sampai enam bulan untuk menunggu saklar mulai berfungsi dengan baik.


Untuk memastikan bahwa semua sperma yang tersisa tidak ’berkumpul’ di kelenjar Anda, selama menunggu, Anda tetap harus menggunakan alat kontrasepsi lain. Tapi setelah itu, Bimek SDV akan berfungsi selamanya.
Jika Anda sedang dalam program memiliki anak bersama pasangan, Anda hanya harus memindahkan saklar ke posisi ’ on ’ dan sperma akan mengalir seperti biasa.
Penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk memeriksa bahwa tidak ada risiko kerusakan setelah memblokir aliran sperma dengan katup kecil.
Sejauh ini, Bimek adalah satu-satunya yang memiliki SDV, dan mengatakan teknologi ini dapat ’mengubah dunia’.
Bimek sekarang sedang berusaha agar penemuannya ini mendapatkan persetujuan medis untuk dipaasarkan.