Selasa, 26 Maret 2013

Cerita Dewasa/Bokep/Porno/18 keatas - Perselingkuhan Ibuku

Cerita Dewasa/Bokep/Porno/18 keatas - Perselingkuhan Ibuku - Sudah lebih satu tahun aku kuliah di Yogya sejak tahun 2001 lalu dan liburan semester kemarin aku berkesempatan pulang ke daerah asalku di sebuah kota kecil di Sumatra.Di rumah hanya tinggal aku, kedua orang tua dan adikku yang masih sekolah si SMU. setiap hari ayahku sibuk usaha. kadang-kadang pergi seminggu dan cuma beberapa hari dirumah, itupun cuma sebentar saja.

Aku tidak pernah menyangka kalau ibuku termasuk perempuan yang libidonya tinggi, hingga dengan seringnya ayahku pergi, jelas nafsunya tak tersalurkan. Aku tahu, ayahku juga punya pacar di kota-kota yang sering disinggahinya, karena aku pernah pergi dengannya beberapa hari dan malamnya aku tahu dikamar sebelahku (yang diinapi ayahku) terdengar suara-suara erangan. Paginya aku masuk ke kamar ayahku dan mendapati mereka tengah mandi sambil bercinta.

Kembali ke masalah Ibuku, sejak seminggu aku tiba dirumah, ayahku sedang pergi ke luar kota. Malamnya aku pergi dengan beberapa temanku, kebetulan malam itu malam minggu. Adikku juga pergi ngapelin pacarnya. Ibuku tinggal sendirian di Rumah.

Belum jam 9 aku memutuskan untuk pulang ke Rumah untuk menemani ibuku. Perlu ku jelaskan rumahku ada disebuah desa yang penduduknya tidak terlalu banyak. Dekat rumahku ada sebuah sungai dan dikelilingi sawah. Rumahku dikelilingi tembok setinggi 2 meter di samping dan belakang.

Setibanya di rumah, aku mendapati pintu depan dikunci. Aku lalu berjalan ke belakang, tapi begitu tiba disamping kamar ibuku kudengar suara-suara orang bercakap-cakap pelan. Ada suara laki-laki. Kupikir ayahku sudah datang. Tapi kudengar suara itu suara laki-laki yang ku kenal dan bukan ayahku. Aku berjalan mendekati jendela kaca lebar yang tertutup gorden putih. Lampu didalam remang-remang. kucoba mencari celah gorden untuk melihat kedalam dan kutemukan di tengah pertemuan antara dua gorden.

Aku lalu jongkok sambil mengintip ke dalam. kulihat ibuku sedang ngobrol mesra dengan laki-laki muda yang sudah sangat ku kenal karena dia temanku. Namanya Akbar. Dia anak tetanggaku yang putus sekolah karena orang tuannya miskin. Aku nggak tahu bagaimana dia bisa menjalin affair dengan Ibuku, tapi yang ku tahu kontolnya besar dan cokelat. Aku pernah beberapakali mandi telanjang di sungai waktu SMU sama dia dan beberapa teman sambil onani dengan sabun mandi. Kami berteman akrab dengan orang lain dan pernah mengurutkan ukuran kontol yang paling besar. Akbar, aku, Iwan dan Adi.

Kulihat mereka berhenti bercakap-cakapa sambil pelan Akbar mencium bibir Ibuku (usia ibuku sekitar 40 tahun). Ibuku membalas pelan dan merek terlihat romantis sekali. Tangan Akbar meremas payudara Ibuku yang masih terbalut daster merah yang bertali. Tangan Ibuku mengelus-elus kontol Akbar yang terbalut celana jeans. Tosisi mereka terbaring berhadap-hadapan. Akbar dan Ibuku saling menjulurkan lidah dan menghisap lidah dan bibir masIng-masing sambil tangan terus bergerilya. Tangan Akbar sudah masuk ke daster Ibuku yang talinya sudah merosot dan menampakkan payudaranya yang dibalut BH. Lalu Akbar pelan menurunkan ciumannya ke leher Ibuku sambil tangannya melepas kait BH. Dengan mulut dia melepas kait BH dari punggu Ibuku hingga menampakkan payudaranya yang mulai kendor.

Ibuku terduduk dengan bersandar di ujung ranjang. Akbar membuka baju kaosnya dan duduk disamping kanan Ibuku sambil terus menciumi payudara dan meremas vaginanya. Baju ibuku sudah turun sampai paha, ternyata dia sudah tidak Pakai CD. Vaginanya terus dielus-elus oleh Akbar. dia menggelinjang dan mengerang-erang pelan sambil tangannya mencari-cari penis Akbar. Tangannya mencoba membuka celana jeans Akbar yang bagian depannya sudah menyesak menggumpal. Akbar menghentikan ciumannya dan turun dari ranjang. Di depan ibuku yang meraba-raba vagian dan payudaranya sendiri, Akbar membuka celana Jeansnya, meninggalkan CD putih yang penisnya sudah menyeruak keluar dan sedikit berlendir.

"Ayo, sayang" erang Ibuku pelan. Akbar berjalan dan naik lagi ke kasur, kali ini dia berlutut disamping ibuku dan membiarkan Ibuku mengeluarkan penisnya dan bermain dengannya. Pelan ibuku mengeluarkan penis dari CD dan mengelusnya pelan, lalu Akbar bergeser kedepan, persis di depan Ibuku. Lidah Ibuku pelan menjilati penis Akbar yang tegang, hitam kecoklatan. Lidahnya menjilati ujung penis Akbar seperti makan es krim, lalu pelan-pelan memasukkan penis Akbar ke mulutnya. Akbar mengerang dan meremas rambut Ibuku yang terurai.

Pelan-pelan akbar menggoyangkan pantatnya dan membuat penisnya keluar masuk di mulut Ibuku yang duduk tegak dengan kaki mengangkang diantara tubuh akbar yang berlutut dihadapannya. Kulihat Akbar dan Ibuku begitu menikmati permainan mereka dengan erangan dan sentuhan.
Aku yang sejak tadi ngintip sambil jongkok kini berlutut dan mengeluarkan penisku dari sarangnya sambil mengelus pelan terus melihat adegan didalam kamar.

Kulihat Akbar mengerang sambil melepaskan penisnya dari mulut Ibuku dan mengocoknya hingga sperma muncrat di wajah ibuku yang menjilati penis Akbar.
Akbar lalu berbaring di ranjang, ibuku turun dari ranjang mengambil tissue dan melap penis akbar yang mulai lemas terkulai. Lalu ia beranjak ke kamar mandi dengan telanjang bulat.

Ibuku terbalut handuk waktu keluar dari kamar mandi dengan wajah bersih dari sperma sambil membawa segelas minuman dan mengangsurkannya ke Akbar.
Aku menghentikan kocokan di penisku dengan harapan show akan berlanjut.

Kulihat ibuku beranjak menghidupkan TV, suaranya terdengar sayup-sayup keluar dan kudengar suara rintihan dan erangan, langsung ku tebak itu VCD porno. Lima menit ibuku nonton sambil duduk di bibir ranjang. Akbar juga menonton sambil masih berbaring telentang. Sepuluh menit kemudian kuliahat penisnya mulai membesar lagi sambil tangannya mengelus-elus sampai ukuran maksimal. Lalu dia beranjak kebelakang ibuku dan memeluknya sambil menciumi punggu dan melepas handuk dan meremas payudara ibuku. Ibuku memeluk leher Akbar dari depan sambil berciuman. Akbar sambil terus mencium Ibuku beranjak turun dari ranjang dan menghadap ibuku yang masih duduk di pinggir ranjang, dia berlutut dihadapan ibuku dan mengarahkan wajahnya ke vagina ibuku.

Ibuku langsung mengangkangkan kakinya hingga akbar leluasa mengarahkan lidahnya ke vagina ibuku. Akbar menjilati vagina ibuku yang menggelinjang dan mengerang pelan. Ibuku semakin mengangkangkan kakinya dengan tangan menyangga tubuh di ranjang. Akbar terus menjilati dan mengulum vagina Ibuku sampai dia mau orgasme, terlihat dengan tubuhnya yang menegang dan ia memegang kepala Akbar yang berada diselangkanagnanya. Akbar melepas cumbuannya dan membiarakan Ibuku tenang dulu dengan menciumi bibirnya pelan dan mesra sambil merebahkan tubuh Ibuku di ranjang dengan kaki masih menjulur ke lantai. Penisnya menempel di paha ibuku yang memeluknya sambil mengelus punggung Akbar.
Aku juga diluar yang mengintip sambil onani nyaris orgasme, tapi kutahan untuk adegan selanjutnya yang kutunggu-tunggu.

Akbar masih mencumbu bibir Ibuku dengan mesra dan lembut, tangannya menopang pada kasur hingga tidak menempel di tubuh ibuku, penisnya digesek-gesekkan di sekitar selangkangan Ibuku. Akbar beranjak menuju meja rias dan mengambil sesuatu yang ternyata adalah cairan pelicin. Dia melumuri penisnya dengan pelicin dan juga vagina Ibuku. Lalu akbar berlutut di depan ranjang dan menarik tubuh Ibuku ke depan penisnya. Kaki ibuku mengangkang di bahu Akbar yang tengah memain-mainkan penisnya di liang vagina Ibuku. Setelah siap, Akbar menekan pelan penisnya memasuki vagina Ibuku yang merekah dihadapannya. Lalu setelah masuk semua, ia mulai mengocok penisnya di vagina Ibuku. Tanganya memegangi kedua paha Ibuku yang ada dipunggungnya. Akbar mengocoknya pelan dan romantis sambil tanganya coba meraih payudara ibuku.

Beberapa menit kemudian, Akbar mengepitkan kedua paha Ibuku dengan kakinya hingga kaki Ibuku ada di dalam kedua kakinya. Lalu ia bertumpu pada ranjang persis di hadapan ibuku. Penisnya mengarah ke Vagina Ibuku yang tertutup rapat dengan paha. Mungkin vagina Ibuku sudah lebar makanya dia coba dengan merapatkan paha supaya vaginanya merapat lagi. Dengan sebelah tangannya dia mengarahkan penisnya ke vagina Ibuku. Pelan dia menekan dengan kakinya tetap merapatkan paha Ibuku. Ternyata susah. Akbar meraih pelumas di samping ranjang dan melumuri vagina ibuku juga dengan penisnya, lalu kaki ibuku sedikit direnggangakan. Akbar kembali menekan penisnya di vagina Ibuku pelan. Setelah masuk setengahnya dia mengocok pelan-pelan, lalu memasukkannya semua sambil terus mengocok pelan.

Mulailah terdengar erangan dan dengusan nafas dari kedua orang tersebut. Setiap Akbar mengcok penisnya ke bawah Ibuku membalas dengan menggoyangkannya ke atas. Akbar memejamkan matanya sambil terus bertumpu pada kedua tangannya. Keduanya terus saling menggoyangkan pantat. Akbar pertama terlihat mau orgasme dan langsung mencabut penisnya dari vagina Ibuku. Lalu dia duduk di bibir ranjang. Ibuku bangkit dan berdiri dihadapannya. Akbar menarik tubuh ibuku dan menaikkannya ke pahanya dengan posisi berhadapan.

Ibuku mengarahkan vaginanya ke Penis Akbar yang memegangi tubuh ibuku. Setelah masuk, Ibuku kembali menggoyangkan pantatnya diatas tubuh Akbar. Ibuku senagaj mendorong tubuh Akbar hingga terbaring di Ranjang hingga dia bebas memegang kendali diats. Akbra meraih payudara Ibuku dan meresnya perlahan seirama dengan Kocokan pantat ibuku di penisnya.
Aku diluar semakin kencang mengocok penisku sendiri sambil kulihat ibuku mengerang hebat dan semakin mempercepat kocokannya. Lalu semakin melemah dan akhirnya berhenti. Tubuhnya jatuh di tubuh Akbar yang terbaring.

Akbar lalu membalikkan posisi mereka dan membalikkan tubuh Ibuku, lalu mengambil pelumas dan melumuri penis dan pantat Ibuku. Penisnya didorong pelan di lubang pantat ibuku pelan, lalu mengococknya pelan. Ibuku bangkit dengan posisi merangkak. Akbar semakin leluasa mengocok penisnya dengan memegani tubuh ibuku, sesekali dia merunduk dan menciumi punggung Ibuku dan meremas payudaranya.

Aku mencapai orgasme di luar begitu Akbar kocokan penis Akbar semakin kencang dan dia akhirnya sampai klimaks juga. Mereka berdua terbaring di ranjang. Tangan Ibuku mengelus dada Akbar. Lima menit kemudian, Akbar berdiri dan beranjak ke kamara mandi. Keluar dari sana dia sudah bersih dan mengenakan CDnya, lalu buru-buru berpakaian. Ibuku berdiri dan menyelipkan selembar uang seratus ribu di kantongnya.

Besok sorenya aku diajak mandi di sungai sama Akbar. Sambil merokok dan ngobrol kami duduk di pinggi sungai sebelum mandi.
"Gimana cewek-cewek jogja". Tanya Akbar sambil membuka kaosnya.
"Biasa aja." Jawabku.
"Udah berapa yang kau perawani?"
"Belum adalah."
"Kenapa? Kan banyak yang bias dipake disana. Masak kalah sama aku yang disini, udah merawani 3 cewek, belum lagi Ibu-ibu yang gatal memeknya pengen kontol anak muda."
"Yang bener, kau udah pernah ngentot?" pancingku.
"hahauahaha.." dia tertawa."Udah biasa itu. Untuk apa punya kontol besar tapi nggak pernah nikam."
"Siapa aja cewek itu?"
"Rahasialah. Kalau kau mau, nanti aku kenalkan sama temenku yang pernah kuentoti juga. Gratis kok. Lagian kontol kamu kan lumayan gede, dia pasti suka."
"Kau pernah ngentot sama Ibu-ibu juga? Siapa?"
"Itu lebih rahasia lagi. Kalau cewek-cewek untuk kepuasan, kalau Ibu-ibu untuk uang. Mana enak ngentot sama Ibu-ibu, memeknya udah blong, susunya udah kendor."
Dia berdiri membuang puntung rokok dan membuka celana jeasnnya menyisakan CD yang membalut penisnya yang menggumpal di selangkangan sambil dielus-elus.
"Ini asset, harus dijaga dan dirawat." Katanya sambil membuka CD dan beranjak ke sungai mandi.

Promo : Cobalah Kehebatan anda di M88 Taruhan Online dan Tempat Judi Online terbesar di Asia. Mulai dari Poker, Casino Online, Taruhan Sports, iLotto, Keno, dan masih banyak lagi. Jadikan mimpi anda kenyataan bersama M88.com. Untuk daftar Gampang dan Mudah, Silakan daftar langsung dengan klik gambar di bawah ini :
Untuk panduan daftar M88.com bisa baca Panduan lengkap daftar M88.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar